Rabu, 26 Januari 2011

Cerita Di Pagi Hari
Pagi ini aku menyaru sebagai aku tujuh tahun yang silam. Rupaku teramat lugu, memakai kaca mata dengan palungan rambut ke samping. Aku berkaca di hadapan cermin misterius. Cermin itu disebut misterius karena banyak hal yang akan terpantul selain wajah asliku. Aku menemukan dosa yang terlihat dari cekung pipiku, ada juga mata jalang yang menerawang tajam pada keindahan tubuh jelita. Mulutku yang terpasung oleh kebohongan. Ini bukan makrifat atau maksiat. Menurutku apa yang aku temukan dalam cermin itu hanyalah aku yang terikat oleh utusan Ifrid. Jejak masa lalu menunggu di khadirat waktu sebagai ungkapan napak tilas akan adaku. Aku masih ada disini, berdiri dari kehampaan yang tergesa-gesa karena dikejar waktu tua. Aku menengok wajah luguku kembali. Ada perubahan dari wajahku yang baru saja aku lihat. Cermin itu jujur, wajahku sekarang menorehkan kekerasan hati yang tak bisa ditahan oleh tanggul iman sekalipun. Aku terpekur, dan memberontak pada Dzat penciptaku karena wajah yang Ia tampilkan bukanlah wajahku. Seseorang mendatangiku, ia menertawaiku.’’Tragis sekali hidupmu kawan.Kesendirian yang kamu rasakan juga pernah aku rasakan” katanya.’’Siapa kamu?” tanyaku.Orang itu terus menertawaiku. Ia semakin dekat dengan tempat dimana aku berdiri. Wajahnya mengandung keresahan, sama seperti wajahku. Dalam hati aku menerka kemungkinan dia adalah aku yang lain. Namun segera aku menampisnya. Orang itu bukanlah aku. Dia lebih berwibawa. Aku mencium bau surga, seperti juga yang dialami Anas bin an-Nadhr rhodiyallaahu ‘anhu, ketika perang Uhud. Atau mungkin dia malaikat yang akan menjemput jiwaku menuju padang Mashar. Semua prasangka itu adalah bentuk kepasrahanku pada sang Khalik. Aku membaca kalimat Syahadat ’’Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah’’. Ada getir ketakutan yang membuncah dalam diriku ketika membaca kalimat itu. Dosa. Tidak !!yang aku takutkan bukanlah dosa. Aku percaya manusia diciptakan untuk berbuat dosa. Kesendirian. Satu peristiwa yang sering aku jalani. Orang itu pernah sendiri, sama sepertiku. Artinya aku bukan satu-satunya manusia yang dikutuk untuk sendiri. Apa gunanya Tuhan menciptakan kaum berlainan jenis denganku kecuali kaum itu untuk mendampingi pasangan hidupnya. Aku ingin tertawa juga mengikuti alur tawanya. Aku sudah tak sendiri dalam kesendirian. Dan aku memang ingin sendiri dulu lepas dari apa yang aku ingini. Orang itu memberiku sebuah gulungan kecil. Warnanya hitam, bukan kuning atau putih yang dicari banyak orang sebagai perhiasan. Ia kemudian berkata lagi ’’Tenanglah, kamu akan menemukan ketentraman hati dikala gadis itu mendatangimu”. Kata-katanya penuh teka-teki. Gadis siapa? Dimana? Dan kapan dia datang padaku?Aku bertanya-tanya lagi pada batinku. Orang itu kemudian menghilang, bagaikan kabut yang diserbu angin beliung. Bekasnya sudah raib, namun wujudnya terkenang. Dering ponsel membangunkan tidurku. Di sampingku ada beberapa teman masih pulas dengan tidurnya. Pagi masih menjelang. Malas dan kantuk menginginkan aku untuk tidak keluar ruang sekretariat ini. Di tempat ini aku menghabiskan waktu. Aku menamakannya rumah kedua. Selain ada teman, aku bisa menemukan ketenangan dari diriku sendiri. Mimpi yang baru saja aku alami semakin menunjukkan titik terang akan keresahanku selama ini. Akan ada seseorang yang datang dalam hidupku, bisa menemani dan mendorongku untuk terus tegar dalam menjalani hidup, serta memotivasiku dikala aku lemah. Siapakah gadis yang dimaksud orang yang mendatangiku dalam mimpi itu? Bukankah sebelumnya aku sudah menjalani kisah dengan mahluk jelmaan Hawa itu. Mungkin gadis itu ada bersamaku sekarang ini. Namun kali ini apa yang beda dengan gadis yang akan menemuiku kelak.
 aku akan menunggunya. 17 Januari 2011
Kisah ku Tanpa Mu

JENUH. . . Malam ini suasana malam minggu paling SEPI yang pernah aku alami sepanjang 2 tahun belakangan ini. Tak ada lagi tawa canda dari gadis manja yang belakangan ini bersikap dingin terhadapku. Huft. . . DASAR GADIS ANEH !!! Baru beberapa bulan lalu dia menangis dan berkata "Jangan tinggalkan aku ya. . .". Tapi sekarang malah dia yang menghilang seperti ditelan bumi, "kemana dia ? Tak tahukah bahwa aku sangat merasa kesepian tanpanya". 3 minggu telah berlalu, masih saja dia diam tanpa kabar. GELISAH aku dibuatnya. "Sayang. . . Apa kamu baik-baik saja disana ? Apa kamu masih mengingat aku yang begitu merindukan hadirmu ? Kenapa kamu menghilang begitu saja ? Tak pernahkah kamu berfikir tentang perasaanku yang amat sangat takut kehilanganmu ?" Sikap dinginmu belakangan ini membuatku bingung tak mengerti, Ditambah kepergianmu yang tiba-tiba dan tanpa pamit, semakin membuatku tak mengerti "Ada apa denganmu ?". Lelah aku dibuatnya. Diamnya tak berarti apapun buatku, mungkin semua salahku yang tak pernah menyadari betapa berharga kehadirannya bagiku. Dia yang selalu bilang, "Sayang. . . Kenapa kamu selalu diam, hanya tatapan mata yang selalu aku lihat saat didekatku, kenapa kamu tak pernah berkata apapun ? Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan, UCAPKANLAH. . . Karena aku akan sangat senang kalau kamu mau terbuka terhadapku". Tapi aku tetap saja diam. Jujur. . . Aku ingin sekali ngomong sesuatu sama dia, tapi rasanya sulit. Andai saja aku masih punya waktu untuk bisa bersama dia lagi, ingin rasanya ku katakan semua padanya, mungkin tak akan seresah ini jadinya. ". . .Tak mampu ku urai kata saat didekatmu, Lidah ku seakan kaku ketika ku tatap matamu, Banyak waktu yang ku lewatkan tanpamu, Memang ku telah terbiasa jauh darimu, Tapi tetap saja hatiku tak siap jika harus kehilanganmu, Sudah cukup rasa sepiku menanti hadirmu, Dan biarkan dentingan waktu yang membelai syahduku, Rasa sayangmu sudah cukup luas bagiku, Hingga ku tak mampu menampungnya dalam jiwaku, Kamu terlalu berarti untukku, Terlalu berharga dalam hidupku, Dan kamu harus tahu itu ! Mungkin aku bodoh, Tak mampu manfaatkan waktu tuk ungkapkan perasaanku itu ketika didekatmu, Tapi semua bukan mauku untuk diam, Hanya saja. . . . Getir nadiku tak mampu tertahan saat kamu genggam jemariku, Yang membuat semua kata musnah ditelan rasa malu, Malu tuk mengakui bahwa "Aku deg deg an dekat kamu" tapi sayangnya. . . Kamu tetap saja masih keras kepala, Yang tak mengerti arti diamku, Aku benci ketika kamu tanyakan "Kamu sayang ga sama Aku ?" Harusnya kamu tak perlu tanyakan itu, Harusnya kamu bisa rasakan tanpa harus ku katakan, Namun rasa ragumu menutup rasa percayamu padaku, Entah karena apa ? Mungkin karena kesalahan yang dulu pernah ku lakukan, Tapi semua telah berlalu, Kenapa kamu masih permasalahkan hal itu ? "Tak cukup pantaskan Aku untukmu ?" Sayang. . . . . Ku mohon mengertilah aku, Dan pahamilah perasaanku, Tak perlu kau tanyakan lagi, "Sebesar apa rasa sayangku padamu ?" Karena terlalu besar, hingga tak mampu ku jelaskan padamu, Aku menyayangimu lebih dari yang kamu tahu, Jika nanti jarak tak sependapat dengan hubungan kita, Berjanjilah. . . . . Ingat aku ketika hujan turun, Lihat aku saat bintang bersinar, dan Rasakan aku dalam setiap hembusan angin, Karena disaat itulah, "Aku hadir untuk menggenggam jemarimu, menguatkan saat kamu lemah, menemanimu ketika kamu kesepian" Jika saja mampu ku katakan, Ingin ku meminta satu hal padamu, "Beri aku 3 Alasan, kenapa kau pilih aku ? Kenapa kau menyayangiku ? Agar aku yakin kau terbaik untukku". . ." Tapi semu telah tak berarti, dia telah pergi, dan mungkin tak akan kembali. Mungkin dia lelah bertahan untukku yang selama ini selalu diam dan diam. Andai saja dia bisa mengerti arti diamku selama ini, mungkin dia tak akan meninggalkanku seperti ini. "Oh Tuhan. . . Bantu aku melupakan dia yang telah pergi, aku tak ingin terus-menerus tersiksa penyesalan yang tak berarti, penyesalan yang mungkin hanya akan membuatku semakin terluka dan terpuruk masa lalu yang terus menghantuiku".

Selasa, 25 Januari 2011

CERPEN 196 Jam Untuk Selamanya
Dimalam minggu yang suram seorang pemuda bertubuh gempal duduk merenung di kursi tua yang berada di depan rumahnya. Hanya secangkir teh yang menemaninya untuk menepis keheningan malam. “Gas.. Bagas.” Teriak Senna teman baiknya dari bangku SMP. Rumah Senna hanya berjarak 15 meter di depan rumah Bagas.“Apa kamu teriak malam-malam gini ?. Emangnya aku maling apa?” Bagas menatap senna dengan kesal.“Ikut aku gak ? Di café Rexy ada festival band.”“Gak ah, dari pada kesana gak ada tujuan mending aku di sini, ngebayangin kalau seandainya aku dan Tia masih bersama pasti indah.” Jawab pemuda yang baru duduk di bangku kelas 3 SMA ini.“Bagas, aku bisa carikan kamu kekasih yang lebih cantik dari cewek brengsek itu.”“Terimakasih kawan, gak perlu. Siapapun cewek yang suka ama aku pasti aku tolak, walaupun cewek itu 10 kali lebih cantik dari Tia. Aku tidak akan menjalin hubungan bersama cewek manapun selain bersama  Tia. Aku mohon kamu mengerti .” mata Bagas berlinang menahan tangis.“Ya sudah terserah kamu kawan, aku hanya bisa do’ain semoga Tia bisa kembali lagi kepelukanmu.” Senna memacu motornya meninggalkan Bagas. Tia adalah seorang wanita yang pernah menjalin hubungan bersama Bagas. Walaupun hubungan mereka hanya 196 jam atau lebih jelasnya 8 hari, tapi Tia itu segalanya. Tak ada yang bisa menggantikan Tia. Sudah 15 menit bagas menangis. Kering sudah air mata yang membasahi pipinya. Kini ia hanyak duduk diam di kursi tua tersebut. Belum lama bagas melamun tiba-tiba bunyi klakson sepeda motor mengagetkannya.“Bagas.” Tia melambaikan tangan ke arahnya.Bagas hanya bisa tersenyum membalas sapaan dari mantan kekasihnya tersebut. Tanpa ia sadari ia hempaskan cangkir teh ke tanah setelah melihat Tia memeluk kasihnya dengan mesra. Bagas bagaikan orang yang tersambar petir. Bagas kembali menangis sembari berjalan berjalan menuju kamarnya. Ia menyalakan music dengan nyaringnya. Ia berbairng di kasur kapuk sambil menangis terisak-isak. Tak ada satu orangpun yang dapat mendengar tangisan Bagas dikarenakan music yang ia nyalakan mengalahkan suara tangisannya.“Tak ada gunanya lagi aku hidup. Dia telah bahagia bersama orang lain. Lebih baik aku mati, mungkin jika aku mati akan membuatnya sadar betapa aku mencintainya.” Bagas berbicara di dalam hati.Bagas berdiri mengambil botol parfum miliknya, ia pukulkan botol itu ke meja rias yang ada di kamarnya. Pecahan botol tersebut ia goreskan ke pergelangan tangan kirinya. Tubuh bagas melemah, ia terbaring tak sadarkan diri di kamarnya. Tak ada satu orangpun yang tau bahwa bagas melakukan percobaan bunuh diri. 5 menit kemudian Senna memarkirkan sepeda motornya di halaman depan rumah Bagas. Sena tak ingin menbuang waktu. Senna berlari menuju kamar Bagas, ia ingin memberitahukan kabar gembira kepada Bagas bahwa sewaktu di café tadi ia menemukan Tia yang sedang bertengkar dengan kekasihnya dan cukup jelas ia mendengar bahwa Tia mengucapkan kata putus pada kekasihnya. “Gas… Gas.” Senna berteriak sembari mengetuk pintu kamar Bagas. “Gas cepet buka, aku ada kabar gembira untuk kamu.” Lanjut Senna.Tapi tidak ada satu patah katapun jawaban dari Bagas. Senna penasaran dengan apa yang sedang dilakukan oleh bagas sampai-sampai tidak menjawab teriakkanya. Ia mengambil kursi yang berada tidak jauh darinya, ia naiki kursi itu untuk menggapai ventilasi guna mengintip Bagas. Betapa terkejutnya Senna setelah melihat Bagas terkapar di kasur dengan pergelangan tangan kirinya dilumuri oleh darah. Sena turun dari kursi kemudian ia mendobrak pintu kamar Bagas. Senna segera menelpon ambulance. 5 menit kemudian ambulance berlabuh di halaman rumah Bagas. Ia gotong Bagas ke ambulance sambil menangis karena melihat teman baiknya dalam keadaan kritis. Bagas dilarikan ke rumah sakit BUMI PERTIWI. “Dok, bagaimana keadaan teman saya ?” Senna menghapus air mata yang membasahi pipinya.“Dia masih beruntung, urat nadinya tidak sampai putus dan ia masih bisa diselamatkan, tapi kemungkinan dia akan koma dalam waktu yang lama.” Dokter berusaha menenangkan Senna. Setelah keadaan mulai tenang Senna mengambil HP di saku sebelah kirinya. Ia ketik beberapa patah kata yang ditujukan untuk Tia. Senna ingin Tia secepatnya pergi ke Rumah Sakit. Tidak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu. Tia melangkahkan kaki ke tempat bagas tak sadarkan diri. Tia menangis melihat keadaan Bagas.“ Mengapa kamu melakukan semua ini Gas? Maafkan aku, ini semua salahku. Seandainya saja aku tidak meniggalkanmu demi cow brengsek itu, ini semua tak akan terjadi.” Tia memeluk bagas dengan erat.“Sudahlah, Tak ada gunanya kamu menangis. Semoga saja kamu sadar bahwa kamu pernah meninggalkan lelaki yang sebenarnya lelaki itu sangat mencintaimu.” Senna mencoba membuat suasana menjadi tenang.“Ia Senna. Aku sadar sekarang.” Tia menghentikan tangisannya.“Syukurlah kalau kamu sadar. Kamu pulang aja, biar aku yang jagain Senna.”“Ia aku pulang.”Sebelum pulang Tia membisikan sesuatu di telinga Bagas.“Bagas cepat sembuh ya, aku janji setelah kamu sembuh aku akan mencintaimu selamanya. Aku saying kamu, LOVE YOU.” Kata-kata mesra itu mengalir langsung dari bibir Tia. 7 hari sudah Bagas dirawat di Rumah Sakit, tapi ia belum juga sadarkan diri dan keadaannya semakin kritis. Dokter yang menangani bagas menyarankan agar bagas dipindahkan ke Rumah Sakit yang lebih besar di luar kota. Demi keselamatan anak satu-satunya Ayah Bagas menjual tanah warisan dari kakek Bagas. Syukurlah hasil dari menjual tanah lebih dari cukup untuk pengobatan Bagas. Di rumah sakit yang lebih besar keadaan Bagas semakin membaik. Pada hari ke -4 ia dirawat, betapa senangnya ayah Bagas melihat anaknya telah sadarkan diri dari tidur panjangnya.“Yah, di mana aku? Apakah Tia ada di sini? Aku memimpikan dia yah. Aku rindu sama dia.” Suara bagas masih sangat lemah.“Kamu di Rumah Sakit nak, kamu tenang ya.!! Tia pasti juga merindukanmu.” Ucap ayah Bagas sembari tersenyum. Keadaan Bagas semakin membaik. Pada hari ke-6 ia diperbolehkan untuk pulang. Keesokan harinya bagas kembali ke kotanya. Senna sangat gembira mendengar kabar ini. Ia bagaikan orang yang mendapatkan lotre jutaan rupiah. Tanggal 1 April Bagas kembali bersekolah seperti biasa. Pergelangan tangan kiri Bagas masih diselimuti perban. Baru beberapa langkah Bagas berjalan, tiba-tiba ada seorang wanita mengejarnya dan memeluknya dengan erat.“Tia tidak selayaknya kamu memeluk aku. Kamu terlalu indah untuk aku. Seandainya saja dulu kamu tidak pernah mengucapkan kata putus untuk aku, mungkin hari ini aku akan bahagia. Karena hari ini tepat 6 bulan hari kebersamaan kita. Tapi kamu hancurkan semuannya. Aku sudah cukup sakit olehmu.”Bagas tak bisa lagi menahan tangis.“Maafkan aku Bagas, aku menyesali semua ini. Aku mohon kamu member kesempatan lagi untuk aku. Aku sayang kamu.” Air mata Tia mengalir dengan derasnya.“Tentu Tia. Sesungguhnya aku tak akan bisa menjalin hubungan selain bersamamu. Tapi aku ingin kamu mencintaiku selamanya bukan 196 jam seperti dulu. Apakah kamu sanggup ?”“Tentu aku sanggup.”Bagas menggenggam erat tangan Tia sembari ia membisikan kata I LOVE YOU di telinga Tia. Pengorbanan Bagas tidak sia-sia. Selama 82 hari ia menunggu Tia kembali dan pada akhirnya mereka bisa bersama lagi menjalin hubungan yang abadi.
CERPEN Antara Dicintai Dan Mencintai

ANTARA DICINTAI DAN MENCINTAI
Ini cerita yang tak asing semua orang bertanya-tanya tentang ini termasuk aku…
Aku sulit menguraikan ini semua,semua bermula dari satu  hari ketika aku menyadari ketulusan hati dari seorang temanku Perdi yang selama ini cukup kuabaikan hatinya.Bagaimanapun aku hanya manusia biasa yang tak bisa membaca kesungguhan hati seseorang aku hanya menganggapnya teman. Ya,teman tak lebih dari itu tapi dia yang terlalu berlebihan membuatku ilfeel dan tak ingin dekat dengannya.aku selalu menanggapi senyumannya dengan sinis, aku mengacuhkannya saat dia mencoba menyapa,dan aku menyakitinya dengan cara bersama yang lain. Sejahat itu kah aku? Tidak,aku tidak jahat aku melakukan itu untuk menutupi bahwa aku pernah menyukainya,aku melakukan itu supaya rasa didalam dadaku ini tidak semakin menggebu dan membuatku semakin terluka dengan sikapnya itu.
Sikapnya yang selalu menyakitkan bisa dibilang dia itu tengil aku tak merasakan kenyamanan bila dengannya dimanapun kapanpun baik saat berhadapan dengannya atau saat berkomunikasi lewat smspun aku selalu tak nyaman aku terkesan sensi bila dihadapan dengannya tak ada kata akur walau damaipun tetap saja ada percekcokan.percekcokkan disini bukan marah-marah atau apa tapi selalu saja ada perselisihan pendapat tidak ada nyambung-nyambungnya sama sekali. Entahlah kenapa bisa begitu padahal kejadian itu sudah berlalu namun dia seperti masih membawa perasaan itu.
Disisi lain aku tak bisa membalas semuanya karena cinta itu tak bisa dipaksakan dan satu alasan aku semakin ingin menjauh darinya. Tya….
Tya adalah sahabatku sahabat yang selalu ada disaatku membutuhkan dan sahabat yang mengerti akan diriku. Aku tau dari sikap dan penjelasannya saat dia berbicara tentang Perdi ucapannya yang seperti  ingin tahu dan seddikit harapan yang dia cerminkan sudah bisa ku baca.aku tak ingin mengungkap isi hatiku saat itu padanya karena ini juga cukup menyakitkan bagi aku mungkin baginya.aku merahasiakan perasaan yang sesungguhnya ini pada sahabat-sahabatku yang termasuk tya juga. Perasaan bersalahku bertambah lagi apakah seperti ini sahabat yang baik?menyembunyikan perasaannya sendiri demi kebahagiaan sahabatnya? Kurasa tidak aku mengakui ini salah hingga satu tahun berlalu. Aku berpisah ruang dengan Perdi,walau masih satu lingkup tapi kurasa dengan cara ini lah aku bisa membuang perasaan itu.
Kini ku mulai semua dari awal aku semakin dekat dengan Tya mungkin dulu aku dan tya cukup berjauh dan hanya sekedar teman namun saat ini dia benar-benar telah menjadi sahabatku. Kejadian yang sama mulai terulang lagi meski ku tau tya menyukai perdi tapi perdi terus menerus mengejarku menebar salam kesetiap teman dekatku termasuk tya. Perdi selalu menanyakan kabarku,mencoba meminta photoku,dan yang paling parah dia ingin melihat rambutku,rambut yang selama ini aku tutupi dengan jilbab.aku tak mngerti apa yang ada dipikirannya itu.aku tak begitu merespeknya bahkan masih teringat sekali saat aku dengan ringannya menampar pipi temanku Randi karena mencoba memberikan photoku ke perdi tanpa seizinku. Aku tak berpikkir panjang saat itu rasa benci yang membangkitkan tanganku hingga berani melakukan itu.sungguh ini merupakan satu hal buruk yang kualami tempo dulu…
Disaat yang sama diruang lingkup yang sama pula aku menyukai dua orang laki-laki. Dan itu merupakan kali pertamaku menyukai seseorang dengan spontan aku bingung memilih dioantara mereka. Tapi disatu kesempatan aku dipertemukan dengan salah satu yang ku sukai itu Farhan, dia yang pertama kali mencuri hatiku meski itu hanya sekejap saja tapi kebersamaan dengannya selama satu minggu dipesantren kilat yang dilaksanakan disalah satu mall yang terkemuka didaerahku membuatku semakin ingin tau siapa dirinya yang sebenarnya. Dia sangat jutek terlihat dari raut wajahnya yang terlihat sinis ditambah kacamata yang semakin menajamkan mataanya itu. Aku tak suka menyapanya begitupun dia tidak suka menyapaku,dia juga tak kompak denganku, kebetulan saat itu kami berempat mewakili sekolah aku,Farhan,via,dan sehan.Aku sempat tidak mau dan bertanya pula kenapa harus aku padahal aku tak terlalu aktif walau jabatan bendahara osis kugenggam saat itu. Tapi tak apalah toh saat itu aku meninggalkan kelas dengan farhan jadi kalo ada ulanganpun aku ada temannya. Waktu satu minggu itu terus berjalan tak ada komunikasi antara aku dan farhan ada komunikasi juga saat kita berkumpul berempat untuk pulang bareng.
Akupun tak mengerti saat itu ada sesuatu yang mendorongku untuk berkomunikasi dengannya secara tidak langsung melalui sms.aku coba sms dan terus hingga berlanjut setelah pesantren kilat itu usai.aku semakin membasi dia seperti menganggap biasa. Dan akupun berpikir itu cukup percuma dan aku mulai menyembunyikan perasaan ini lagi. Setelah aku mencoba menganggap biasa kembali perasaan itu pada Farhan.aku mulai mencoba membuka hati pada seseorang yang kuanggap sudah mencari perhatianku juga dia berada pada satu ruangan denganku,tya,dan juga farhan.dia adalah ariz satu orang yang berada persis disampingku dan disamping farhan dia adalah orang kedua yang membuatku lupa akan satu rasa.sebelum aku mengakui isi hatiku pada tya satu cerita yang sama dengan Perdi aku dengar lagi dari ucapan tya.Tya diam-diam menyimpan hati pada Ariz. Aku santar terkejut mengapa ini terjadi kembali namun saat ku tak menyukai Farhan aku mulai mengakui pada tya. Aku terus menjaga perasaan itu  dan menutupinya hingga ariz semakin dekat denganku dan harus kuakui bahwa dia pacar pertamaku.aku tak ingin tya kecewa dan saat itu aku berpikir bila aku dengan ariz harusnya tya dengan farhan. Dari situ aku mencoba mendekatkan tya dengan farhan tapi sikap farhan yang begitu jutek tak bisa diluluhkan namun tya sudah mengakui bahwa dia sedikit menyukai farhan. Aku seperti orang munafik aku memang munafik aku bahkan membohongi diriku sendiri ternyata rasa sukaku pada farhan tidak bisa dihilangkan begitu saja.disisi lain aku mungkin perlahan akan menyakiti hati ariz. Dan benar ariz telah mengetahui rasa yang kupendam itu dia terlihat seperti cemburu bila melihatku menyapa farhan satu sikap yang tak aku mengerti dari ariz sikapnya yang egois dan terkesan seperti orang yang menyimpan sejuta amarah didadanya.saat itu aku mencoba bersabar dan aku mencoba untuk mencintainya dan akupun merasakan cinta darinya. Namun terasa hambar rasanya. Terlihat Perdi yang masih saja membayangiku rasanya dia tak menyerah walau aku telah bersama ariz pun dia tetap saja meminta maaf dan mencoba menyapaku. Aku seperti berada diruangan yang sempit saat itu. Aku tak mengerti akan jalan dari hati ini. Disisi lain aku ingin dicintai orang yang aku suka dan aku telah mendapatkannya dari ariz, dan disamping itu aku juga ingin mendapatkan cinta dari orang yang aku cintai yaitu cinta dari Farhan, sedanngkan orang yang mencitai aku Perdi aku acuhkan padahal dia juga mempunyai ketulusan yang tak sebanding dengan rasa cintaku yang tak terbalas oleh Farhan dan rasa sukaku yang hambar pada Ariz….
Aku tak bisa mengungkap itu hingga akhir dari ruang lingkup itu aku tak mendapatkan cinta yang seutuhnya.tapi aku temui Ariz sekarang telah mendapatkan penggantiku,begitu pula dengan Perdi beredar mencari seseorang yang ia sukai tapi tetap dia slalu menanyakan kabarku hingga pujaan hati melekat padaku, dan Farhan, Farhan tetap memberikan harapan yang kosong padaku walau satu ungkapan telah dia utarakan padaku ya walaupun itu tak merubah predikatku yang hanya mencintai bukan dicintai… dan sahabtku Tya dia telah menemukan sseseorang yang menyentuh hatinya walau dia juga hanya bisa mencintai tidak dicintai,,,,,
***************
CERPEN Sahabat Atau Cintakah Yang Aku Pilih

          SAHABAT ataukah CINTAkah yang harus ku pilih?     Hidup akan indah bila kita masih memiliki seseorang yang kita sayangi,seperti aku,aku masih memiliki orang tua yang sayang dengannya dan saudara laki-lakinya yang sangat menggemaskan yang masih kelas 3 SD.Serta tak luput mempunyai seorang sahabat yang baik yang selalu bersama ketika dia duka,lara pun senang.Aku mempunyai sahabat dia bernama Mia dan Rahma.Kemana-mana kami selalu bersama seperti layaknya besi dan magnet yang sulit dipisahkan.Kami pertama kenal ketika pertama MOS dan memulai sekolah di SMA,Ketika itu Rahma duduk sendirian dan tak sengaja aku menghampirinya dan berkenalan.Setelah kami berbincang-bincang cukup lama datanglah seorang anak perempuan cantik putih bertai lalat di bawah bibir yang tipis.Tai lalatnya itu membuat wajahnya menjadi manis dan disegani oleh kaum Adam.          “Hai….Rahma dah lama nunggunya yach???”kata perempuan itu“Ea…lama banget,kamu dari mana saja????kata Rahma“Maaf yach aku berangkatnya siang ,soalnya bangunnya kesiangan…hehehe” jawab Perempuan yang berbicara dengan Rahma sambil tersenyum.“Oa,untungnya ada Via yang menemani aku disini,Mi kenalin ini Via teman sekelas kita juga lho.Oa vi kenalin ini teman satu bangku aku namanya Mia”kata Rahma sambil memperkenalkan temannya.“Kenalin gw Via,qw duduknya disamping tembok dekat pintu sama Ovie”kataku memperkenalkan diriku kepada Mia“Aku Mia,low boleh tau kamu tinggalnya dimana”??Tanya Mia kepada Via.“Aku aslinya Banjarharjo,tapi disini aku ngekost”jawab ku.“Kapan-kapan kita main ke kosntnya Via,Gimana,??Rahma kamu juga ikut yach”??Mia melontarkan pertanyaan kepada Rahma“Itu ide yang bagus kita selalu kumpul-kumpul bareng dikosntnya Via,Gimana kalau kita buat genk saja?”usul Rahma“Aku setuju dengan pendapatmu.Nanti kita buat kaos yang sama,tapi dipikir-pikir nama genk nya apa yach”??Mia menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal karena begitu bingungnya.“Tapi maaf teman-teman bukannya aku menolak,tapi aku bener-bener gak setuju dengan pendapat kalian,aku ingin bersahabat dengan kalian.Tapi aku gak suka buat genk-genk seperti itu,takutnya kalau kita buat genk,banyak teman-teman yang benci dengan sikap kita yang buat genk seperti ini.”jelas aku“Ea,sich Vi,tapi……….”Sebelum Mia melanjutkan pembicaraannya bel sekolah pun berbunyi tanda peserta MOS kumpul di halaman sekolah untuk diberikan arahan dan himbauan dari kepala sekolah.Sungguh ribet dan susah kembali menjadi peserta MOS harus menggunakan kostum planet yang sungguh menyebalkan itu seperti pake kaos kaki yang berbeda,tasnya menggunakan kantong kresek,rambutnya di ikat lebih dari 10 buah,sungguh membosankan dan menyebalkan ketika dimoment-moment MOS seperti ini.Setelah kumpul di lapangan Rahma dan Mia senyum-senyum sendiri ,dan aku bingung kenapa mereka senyum-senyum tanpa sebab.Adakah sumbernya kenapa mereka senyum-senyum sendiri.Setelah aku perhatikan ternyata mereka tersenyum ketika melihat kakak Osis.Dan kemudian aku bertanya kepada Rahma,”Rah,kamu dan Mia senyum kenapa??”Tanya ku dengan penasaran.“Asal kamu tau aja ya Vi,aku dan Mia itu ngefens banget sama anak kelas X-2 itu,terus aku jatuh cinta sama cowok itu katanya sich namanya Dana”.jawab Rahma“Yang mana?”Tanyaku lagi“Itu yang paling cakep sendiri,Oa aku juga ngefens banget ama kakak OSIS,tapi jangan bilang sama Mia yach kalo aku ngasih tau ke kamu,aku itu ngefens banget sama Ka’Zaenal sedangkan Mia ngefens sama ka’Adit”.jelas Rahma“okey,tenang saja Rahma gw pasti gw bisa jaga rahasia ini kok,dijamin gak bakal bocor dech…….”kataku“Aku percaya kok sama kamu…..halah kaya ember saja bocor… .hehehehe”. Rahma sambil ketawaKetika asyik berbicara ternyata banyak pengarahan yang diberikan oleh kepala sekolah,sungguh menyesal sekali ku ini tidak mendengarkannya. Padahal banyak manfaatnya bagi kita khususnya bagi pelajar.setelah beberapa lama kemudian peserta MOS di bubarkan.  *   *   *   *   *   *   *   *   *   *   *   *   *    * Aku berfikir sepertinya enak sekali rasananya ketika menjadi anak SMA.Sama seperti yang aku rasakan saat ini sepertinya aku ingin cepat-cepat menggunakan baju putih abu-abu dan agar cepat diresmikan menjadi murid SMA,rasanya lama sekali menunggunya waktu seperti itu.Apalagi,rumahnya sangat jauh dari sekolah sungguh enaknya jauh dari orang tua dan bebas untuk pergi-pergi kemanapun yang kita inginkan bersama teman-teman barunyua.Tapi aku harus bisa mengendalikan diri dari pergaulan dizaman edan seperti ini,kalau kita mengikutinya maka kita akan masuk kedalam jurang neraka yang isinya orang-orang berdosa.Ketika mulai waktu peresmian hati semua siswa deg-degan.Apakah mereka siap belajar di SMA.Tapi aku akan berusaha agar aku menjadi siswa berprestasi disekolahan ini.Setelah pulang sekolah akupun melamun sejenak.Aduh….hari ini aku harus tinggal di rumah kost yang sangat sempit yaitu satu kamar ditinggal oleh dua orang,sungguh mengenaskan diriku ini,sudah begitu cari makan sendiri,mencuci pakaian sendiri,Sungguh mandiri rasanya semua kegiatan serba dikerjakan sendiri,tanpa minta bantuan orang tua.di benakku berkata”Aku harus bersikap dewasa dan jangan bermanja-manja terus dengan orang tua,Tapi apakah aku bisa??”.Tak beberapa lama ketika aku melamun ku merasa kaget karena munculah seorang gadis dan ibu kost ku.Gadis itu membawa koper,tak tau apa isi yang berada didalamnya.Bomkah atau perlengkapan lain?.Kemudian ku beranikan bertanya kepadanya.“Hi………kamu ngekost disini juga yach??”.tanyaku kepada gadis manis yang masuk kedalam kamarku ini.“Vi,kenalin ini Lina,teman satu kamar dengan kamu.”kata ibu kost sambil memperkenalkan teman satu kamar dan satu ranjang denganku itu.“Owg,ea……….semoga betah dikamar ini”kataku kepada gadis itu.“Saya tinggal dulu yach…Via tolong ajak ngobrol,dan semoga kalian akrab yach,…”seru ibu kostKemudian ibu kost meniggalkan kamarku dan memberikan senyum kepada gadis itu,sebagai isyarat untuk menyilahkan masuk kepada gadis itu.Dan gadis itu menaruh dan menata semua barang-barangnya,Sehingga tempatnya menjadi rapi lagi.Blackbarryku berbunyi tanda ada yang memanggil,kemudian kuangkat Blackbarryku itu.@”Hallo…….Assalamualaikum Wr.Wb,Maaf ini siapa? “Aku membiasakan diri mengucap salam ketika pertama mengangkat telpon.#”Waalaikumsalam Wr.Wb.Vi,ini aku Rahma,Oa aku boleh main ke kosnt kamu sekarang gak??”@”Owg….Rahma..Boleh-boleh saja.Sambil aku mau ngenalin teman satu kamar denganku.”#”Ntr sekitar jam 5 aku kesitu bareng sama Mia.Ku mau ngajak kamu kesuatu Café langgananku,yang makanannya serba lezat…okeyy”.@”okey dech……Btw kamu kesini naik apa?”.#”Gw mau bawa mobil sendiri donk…Biar kita puas.Yach udah Gw mau mandi dulu yach….Assalammualaikum”.@”Waalaikumsalam”.jawabkuRasanya lega ketika mau pergi meninggalkan kost.Jujur aku gak betah berlama-lama berada ditempat yang membosankan dan membuat hatiku jenuh seperti ini.Untung saja ada sahabat-sahabatku yang mengajak pergi jalan-jalan dan sahabatku akan mengenalkan tempat-tempat yang bagus yang berada dikota ini kepadaku.Aku mengambil handuk dan peralatan mandiku,dan aku persiapkan baju yang pantas untuk bepergian bersama sahabatku. Kemudian aku masuk kekamar mandi untuk mandi.Setelah selesai mandi, kemudian aku memanjakan wajahku dengan olesan cream pelembab dan ditaburi oleh bedak sehingga wajahku tampak lebih putih merona.Semoga banyak kaum adam yang nempel dan tergoda denganku.Aku semprotkan minyak wangi yang baru aku beli kemarin sungguh harumnya seperti bidadari yangi baru turun dari kayangan. Setelah beberapa lama aku menunggu Rahma dan Mia.Ternyata wajah Rahma yang khas hitam manis dan wajah Mia yang bertai lalat membuatku semangat karena bertemu dengan mereka sahabat-sahabatku yang kusayangi.“Kok,kalian Lama banget sich kesininya,wajahku sampai pegal karena ketakutan kalo bedaknya luntur..hehehe.”kataku“Halah…..dasar lho,,Maaf,gw tadi ngantar Mia dulu kesalon.”Rahma sambil melambaikan tangan sebagai tanda meminta maaf.“Eah…….Vi,maafin gw yach??soalnya tadi rambut gw kusut banget belum diberi vitamin……..hehehehe”tambah Mia“Owg……gak apa-apa kok,nyante saja,Oa sekarang langsung pergi yuck,tapi,,ku mau pamit sama Lina dulu yach”.“Lina?Lina siapa”Tanya Mia penasaran“Dia teman satu kamar aku”jawab Via singkat“owg….baru tau aku…..hee”Kemudia aku mencari Lina berada.Eits…….tenyata Lina sedang mencuci pakaian di sumur belakang.“Lin,gw mau pergi dulu yach,,”kataku pada Lina“Memangnya kamu mau kemana??”Tanya Lina“Mau,ke Café,di ajak sama teman-temanku,kamu mau nitip sesuatu gak??Tanyaku kembali barang kali Lina mau menitipkan sesuatu kepadaku“gw titip oleh-oleh saja yach??kata LIna singkat“okey…………………”Kami bertiga pergi meninggalkan kosnt.Mobil Honda jazz merah melaju kencang dan disupiri oleh gadis berbibir seksi seperti mulan jamela,yaitu Rahma.Aku duduk disamping Bu supir Rahma.dan Mia duduk dibelakangku dan Rahma.Tak beberapa lama kamipun sampai ketempat tujuan.kemudian kami berjalan menuju Café itu.ternyata Café itu berrnama Café Cinta Bambu.Dan aku berpikir di benaku gak masuk akal sekali nama Café ini.Memang ada yach Cinta Bambu.Ku bertanya-tanya maksud dan artinya itu apa??.Sampai di Café itu aku ditanya oleh Rahma dan Mia.“Vi,btw kamu sudah punya cowok belum”Dalam pikiranku bingung,”Aku bilang gak”Tapi bohong.”Bilang iya” gak enak.Terpaksa diriku ini berbohong walaupun pahit kalo berbohong itu.Tapi gimana lagi gak enak kalo bilang iya,soalnya kedua sahabatku belum mempunyai pacar.“Yeh……berarti kita jomblo semua dong,enak jomblo yach bahagia,daripada punya pacar bahagia tapi menderita……hehehe”kata MiaKita semuapun tertawa.sampai-sampai tidak ingat waktu yang sudah menunjukan pukul 6 sore.Adzan magribpun berkumandang kitapun bergegas membayar pesanan makanan yang telah kita makan.Setelah membayar kitapun menuju kemasjid untuk beribadah sholat maghrib.Setelah selesai sholat maghrib kamipun diajak Rahma main kerumah Rahma.Tapi aku menolak karena aku sudah ada janji dengan temanku.Aku berbohong lagi.Padahal aku janjian mau pergi dengan pacarku.“Yach…udah gak apa-apa….kapan-kapan saja yach main kerumah akunya”kata Rahma“Maafin aku yach Rah…aku menolak ajakan kamu”kataku“Gak apa-apa nyantai saja kali..Oa tapi kalian akan aku antar kok kerumah kalian masing-masing.”“Terimakasih yach Rah kamu sudah baik dengan kita.aku gak tw harus membalas kebaikan kamu dengan apa?”.Kemudian rahma mengantarkan aku dan Mia kerumah kita masing-masing.Aku merasa sudah banyak meropotkan Rahma dan Mia,Aku akan balas semua kebaikan kalian dengan selalu setia menjadi sahabat kalian. *   *   *   *    *    *    *    *   *    *   Kicauan burung menari-nari diangkasa ,Sungguh indah bila ketika memandangnya.Embun pagi menyejukan hati Semerbak wangi mawar membuat segar perasaan kita.Indahya alam ciptaan tuhan yang maha esa,Tak ada yang bisa menandinginya,Karena tuhan adalah sang kholik pencipta alam semesta.Ricuhan murid-murid SMA bagaikan burung-burung yang sedang menyanyi-nyanyi.Murid-murid mulai berdatangan menuju sekolah untuk menuntut ilmu,walaupun ada yang niat sekolah hanya ingin mendapatkan uang jajan dan ingin memiliki banyak teman.Murid-murid berdatangan ada yang naik motor,sepeda,naik bus mini,angkot,diantar orang tuanya menggunakan mobil,adapun jalan kaki.Bel sekolahpun berbunyi sebagai tanda waktu pelajaran dimulai.Murid-murid dengan tenang belajar disekolah.Hening sepi keadaan disekolah bagaikan tak berhunikan makluk,Seperti dihutan sepi sunyi.Bel istirahatpun berbunyi,murid-murid bagaikan pasukan burung yang keluar dari sangkarnya menuju kantin gaul bu ijah.Perut mereka terjadi perang dunia ketiga mereka berebut makanan dan cepat-cepat mendahulukan mengambil makanan.Aku tak nafsu untuk pergi ke kantin dan aku beranikan diri pergi ke perpustakaan.Setelah lamanya aku diperpustakaan datanglah seorang cowok ganteng yang diidam-idamakan oleh Rahma sahabatku sendiri yaitu Dana.“Hai…….vi kok sendirian saja disini.”kata cowok itu yang bernama Dana“Eah….teman-teman aku lagi ke kantin,padahal  aku diajak kekantin sama mereka tapi hati aku ingin pergi ke perpustakaan…….hehehe”kataku pada Dana“Oa……kamu les di Prima Eta yach??”Tanya Dana“Eah…..kok kamu tau sich…”jawabku“Kan aku juga les disitu,terus aku juga sering merhatikan kamu lho!! ”kata Dana“Memang kamu ruang berapa,kok aku gak pernah lihat kamu?”“Ruang 3. oa,kamu ruang 1 ya?”  “yapz……….”Aku tak ingin dekat-dekat dengan Dana,Tapi aku juga punya perasaan sama Dana,setelah aku putus dengan pacarku.Aku bingung  kalau aku berdekatan sama Dana nanti Rahma cemburu.Kemudian ku pamit sama Dana. “Dan aku mau ke kelas dulu”kataku pada Dana“Owg…..eah Vi silahkan” Kemudian aku menuju kekelas,sebelum masuk kekelas,dijalan aku ketemu Rahma.Aku menyapa Rahma dengan senyuman.Tapi apa yang Rahma kasih padaku,Rahma bersikap sinis.Aku bingung kenapa Rahma bersikap seperti ini kepadaku,Kemudian aku mencari Mia.Aku ingin menanyakan kepada Mia.Tentang sikap Rahma kepadaku.Setelah kutemukan Mia,ku langsung menanyakan kepada Mia.“Mi,aku boleh nanya sesuatu kepadamu gak?”tak sengaja air mataku membanjiri wajahkku yang lembut ini.“Nanya tentang apa?”“Tadi aku ketemu dengan Rahma,aku memberikan senyum kepada dia,Tapi dia tidak senyum balik,malah dia bersikap sinis kepadaku,Apa salahku Mi”.“Apa benar tadi kamu janjian sama Dana diperpustakaan,kok kamu bisa ngehianatin sahabat sendiri sich”.“Mi,tadi itu,aku gak sengaja ketemu Dana diperpustakaan,sumpah aku sebelumnya gak janjian,tolong bantuin aku,untuk jelasin ke Rahma Mi.”Aku memohon ke Mia agar dia bisa bantuin aku untuk jelasin ke Rahma.“yach udah….gimana kalau pulang sekolah aku temuin kalian berdua”“Terserah kamu Mi,yang penting Rahma tidak salah paham sama aku”Kemudian setelah pulang aku nungguin Mia dan Rahma di kantin gaul,setelah beberapa lama aku nungguin munculah mereka dari balik kelas.setelah aku melihat Rahma.Aku langsung peluk Rahma dan aku teteskan air mataku.kemudian aku memohon-mohon agar Rahma mempercayai penjelasin yang diberikan oleh aku padanya.“Rah,plis dengar penjelasan aku,aku gak ada hubungan apa-apa sama Dana,mana mungkin aku ngehianatin sahabat sendiri.”“terus kenapa tadi kalian berdua ketemuan di perpustakaan.”Tanya Rahma“aku gak sengaja ketemu di perpustakaan Rah,kalau kamu masih gak percaya,gimana kalau kamu nanya langsung sama Dananya?”“owg………..yach dech aku sekarang percaya kok sama kamu,masa aku percaya sama orang lain daripada sahabat sendiri,maafin aku juga yach Vi,,”.“Memangnya tadi siapa yang bilang sama kamu”.“Sudah,gak usah dibahas,gak penting”.Aku bingung kenapa Rahma langsung maafin aku,padahal aku baru sebentar jelasin kapada Rahma.leganya perasaanku ini.“Makasih Rah”.Kemudian kami pun saling berpelukan rasanya senang banget ketika kami baikan kembali.“Gimana kalau kita kumpul-kumpul di kosntnya Via?”usul Mia“Boleh,,yuck kita sekarang pulang.”ajaku“Gitu dong kita jangan bertengkar lagi…..okey”“okey bossssssss…………………….”kataku dan Rahma serempakKemudian kita bertiga  menuju ke kosntku.ternyata sebelum sampai di kosnt,dijalan kita bertemu dengan Dana.Dana menggunakan motor Vixion.Dan kemudian menghampiri kita bertiga.Ku tak sadar tenyata Dana malah mengajak ngobrol aku,Aku bingung aku harus melakukan apa?.Ya….tuhan tolonglah diriku.Aku tak ingin menyakiti perasaan sahabatku.Kemudian aku pindah arah,pertamanya aku jalan disebelah Rahma kemudian aku pindah didekat Mia,dan menjauhi Dana.Jadi Dana dan Rahma berdekatan. Setelah aku pindah arah dan tempat,kemudian Dana pamit untuk pergi duluan.Kemudian Rahma nangis dia lari sangat cepat dan tak taunya dibelakang ada mobil.Bukanya aku sok jadi pahlawan karena aku ingin menyelamatkan sahabatku.kemudian aku menyelamatkan Rahma dan tak taunya diriku yang tertabrak mobil.Aku tak sadar setelah kejadian itu.Aku dibawa mobil ambulance ke RS PANJI farma.Aku di bawa keruang UGD.Karena kecelakaan yang dialami aku sungguh parah.Isak tangis keluarga,Sahabat,teman-teman aku terdengar histeris.Tapi mataku tidak bisa terbuka lebar apakah aku sudah dipanggil oleh sang kuasa,berarti aku akan kehilangan semua orang yang aku sayangi.Aku dengar jeritan histeris,aku masih ingat apakah ini suara sahabatku Rahma.“Via,maafin aku,semua ini gara-gara aku,harusnya aku yang pantas mengalami penderitaan seperti ini,bukan kamu.”Bibirku ingin mengucapkan sesuatu tapi rasanya sulit dan kaku sekali untuk mengutarakan sepatah kata itu.Tuhan berika aku kesempatan untuk hidup aku ingin masih berada disamping seorang yang aku sayangi,dan aku belum bisa membalas kebaikan semua orang yang telah sayang padaku.   *    *    *   *    *    *   *    *   *   *      Setelah 3 bulan ku berada dirumah sakit,Ternyata hari ini aku diperbolehkan untuk pulang.Sungguh senangnya rasaku bisa berkumpul dengan orang-orang yang ku sayangi.Setelah kesehatanku stabil kembali,Aku diperbolehkan untuk berangkat sekolah.Setiap pagi kedua sahabatku itu selalu menjenguk dan menjemput aku.Dan aku bingung dengan Rahma,kenapa Rahma terlalu baik denganku dia selalu membawaku parsel yang berisi buah-buah segar seperti baru di petik dari pohonnya setiap pagi.“Vi,kamu sudah sembuh yach?kok mau berangkat sekolah sich”.Tanya Mia“Aku sudah baikan kok”.jelasku“Horeeeee…..berarti sahabatku sudah sembuh dan bisa berangkat sekolah seperti biasa”.kata Mia“Vi,aku minta maaf yach……gara-gara aku loh jadi kaya gini”.kata Rahma memohon maaf kepadaku“Gak apa-apa kok Rah,aku harus bisa menjaga kalian semua,kaliankan sahabat aku,aku  siap kok menyerahkan nyawa aku pada kalian.Aku hanya ingin melihat kalian selalu bahagia dan tidak bersedih”kataku Tak taunya mereka berdua menangis,Apakah kata-kataku tadi salah dan sangat menyakiti perasaan mereka.Kalau memang salah aku minta maaf sebesar-besarnya.Kemudian kita bertiga berangkat sekolah.Setelah disekolah teman-teman ku menyambut kedatanganku.Banyak yang menanyakan gimana kebarnya?sudah mendingan?maafkan aku gag bisa jenguk kamu,soalnya lagi sibuk?Ada yang bilang oa,ada salam dari Dana,katanya Dana juga kangen sama kamu?Teman-temanku berebut memegang tanganku,Bagaikan artis saja yang bertemu dengan fansnya.huft…….  *   *  *    *   *    *    *   *  *    *    *   Setelah pulang sekolah,Aku seperti biasa membuka kembali buku pelajaran.Setelah ku membuka buku,tak sengaja ku temukan secarik kertas yang beramplop.Ku buka perlahan-lahan,tapi kenapa jantungku ikut berdetak lebih kencang.kubaca perlahan-lahan. Dear Via….Izinkan aku untuk berkata jujur padamu,Sebelumnya ku minta maaf kalau aku sudah lancang mengirim surat ini.Aku sadar,aku bukan apa-apanya kamu.Aku juga tak pantas memilikimu.Tapi semakin ku pendam perasaan itu,semakin sesak rasanya dadaku ini kalau tak segera ditumpahkan.Aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya.Tapi tiap kali aku ingin melepaskan diri darimu,Tapi tiap kali itu aku ingin semakin kuat untuk memelukmu. Dan aku merasa heran mengapa perasaan ini hanya terjadi padamu,mengapa tak tumbuh pada gasdis-gadis yang lain,Bagi anak-anak lain mungkin menilainya,Mereka lebih cantik darimu?Tetapi ini perasaanku,Aku justru suka padamu tak hanya karena kecantikanmu,Tapi juga karena innerbeauty mu sungguh menarik bagiku.Aku tak ragu lagi memilih gadis semacam kamu.Kamu ini memang tak ada duanya di dunia ini.Sudah beberapa lama ku pendam perasaan ini tapi baru kali ini ku beranikan diri utuk menyatakan kalau aku “CINTA dan SAYANG”sama kamu.Maafkan aku kalau aku tak gentel seperti anak laki-laki lain yang mengutarakan langsung di depan wajah dan bertemu langsung empat mata.  Tapi kalau kau mau agar aku langsung mengutarakannya aku akan mencoba,besok kita ketemu pulang sekolah di kelas X-9. Orang yang mencintaimuAdytia Pradana Putra  Aku bingung,Aku tak tau harus berbuat apa.aku bingung memilih salah satu ini CINTA atau SAHABAT.Kata-kata itu selalu menggoyang-goyang pikiranku.Aku punya persaan sama Dana dan aku juga gak mau menyakiti perasaan sahabatku.kenapa bisa terjadi pada aku,kenapa tidak Mia???Bukanya aku iri pada Mia,tapi karena perasaan bingung ini jadinya aku tak sadar menyalahkan Mia....ya tuhan tolonglah diriku ini,aku harus berbuat apa?.Kemudian aku berfikir,aku sudah janji hidup dan matiku akan ku pertaruhkan demi sahabatku yang ku sayang.Aku relakan Dana untuk sahabatku rahma.Aku tak ingn melihat sahabatku sedih.Aku sudah punya keputusan,aku gak akan terima Dana jadi pacarku,Tapi aku akan bersujud di depan Dana dan bermohon-mohon agar Dana mau jadi pacarnya Rahma.                                          ********************************                                                                         Sungguh panas siang ini,Tak seperti biasanya.Apakah perasaanku saja yang akan bertemu dengan Dana?.Tapi memang matahari sudah barada di atas ubun-ubunku,rasanya sangat menusuk.jam menunjukan jam 2. Bel sekolah tanda selesai pelajaran pun berbunyi.Burung-burung kembali berkicauan.meramaikan suasana gedung sekolah yang bertingkat ini.“Vi,aku pinjam buku Biologi kamu donk”.kata Rahma“Ini,Rah”.ku serahkan buku biologiku kepada Rahma“Makasih vi”.kata RahmaKemudian kitapun pergi berbeda arah.Rahma lewat selatan,tapi aku lewat timur,walaupun berbeda arah tapi tujuan kami satu.menuju pintu gerbang.Aku merasakan ganjil,kenapa aku,Rahma,Mia sekarang tidak dekat lagi,jarang kumpul-kumpul.Ada apa di balik batu?Apakah mungkin perasaanku saja.Ketika aku sedang duduk sendiri diserambi sekolah ku mendengar hentakan kaki yang menuju arahku,Setelahku lihat ternyata itu bunyi alas kakinya Dana.“Sudah lama,menunggu yach Vi…..?Tanya Dana“Lumayan lama”.“Maaf yach,tadi aku disuruh Bu Ita untuk mengumpulkan tugas”.“Owg……Oa…aku boleh Tanya sama kamu gak”Tanya ku pada Dana.“Boleh,apa sich yang gak buat kamu?”.kata Dana“Kamu bener sayang sama aku?”.Tanyaku pada Dana.“Ea…aku sayang banget sama kamu,aku ingin bisa memilikimu selamanya”.kata Dana“Kalau kamu sayang sama aku,tolong ngertiin keputusan aku,jangan menolak apa  yang akan aku katakana padamu?,pliss”.“Emang apa yang akan kamu katakana pada aku”.“Pliss jangan terlalu berharap lebih kepada aku,aku juga sayang sama kamu,Tapi gw gak mau menyakiti perasaan sahabat gw”.“Maksud kamu apa Vi??...”“Rahma…sahabat aku telah sayang sama kamu dari pandangan pertamanya ketika MOS,dan kamu tau kenapa kemarin aku bisa ketabrak mobil”.“Gak….”“Ingat gak waktu kamu menghampiri aku.ketika kita sedang berjalan bertiga”.“Eah….aku masih ingat”,“Waktu itu juga dia sangat sakit hati ketika dia melihat kamu menghampiri dan mengajak ngobrol aku?,kemudian dia lari,aku mengejarnya,Tak taunya dibelakang Rahma ada mobil yang berlari sangat kencang,kemudian gw menolong Rahma,eitsssss tak taunyaaku yang kena”.“Terus apa yang harus aku lakukan?”.“Sebelum terlambat  nanti atau besok kamu tembak dia, plisss demi aku kalau kamu memang sayang sama aku”.“Jadi kamu gak sayang sama aku”.“Dan aku sayang banget sama kamu,Tapi aku tak ingin persahabatan aku hancur”.“Baiklah aku akan lakukan demi orang yang ku sayangi”.“Makasih banget yach Dan.”Kemudian aku dan Dana berpelukan.Sungguh sulitnya perkorbanan cinta dan sahabat.Kemudian sebelum pulang aku mencari kertas cinta yang diberikan oleh Dana,Setelah ku ingat ternyata surat itu aku selipkan di buku biologi,Ternyata buku biologiku di pinjam oleh Rahma.Kemudian ku minta Dana untuk mengantarkan aku kerumah Rahma sebelum telat,semoga Rahma belum membukanya.Jalan sangat macet,Dan aku bingung,sepertinya ada kecelakaan.Akupun menghampiri korban kecelakaan itu sebelum sampai kesitu,Blackbarry ku berdering.#”Hallo….Vi,ini tante Sinta  mamahnya Rahma.”@“Owg…ea tante ada apa?.”#”Apa Rahma sudah sampai di kosntnya kamu”.@”Maaf tante Via sedang dijalan,”.#”Tante punya firasat buruk,takut kenapa-kenapa dengan Rahma,soalnya dia sedang sakit,padahal tante sudah melarangnya tapi dia tetap saja memaksa”.@”baik tante,nanti kalau saya ketemu Rahma,saya akan langsung kabarkan ketante.”#”Terimakasih yach Vi”.@”Sama-sama Tante”.Setelah telponnya mati,saking penasaranya aku langsung menuju tempat kecelakaan itu.Aku dan Dana menuju tempat itu,ketika aku melihat korbanya yang gak ku sangka dan ingin ku menangis dan menjerit ternyata yang kecelakaan itu adalah Rahma sahabatku sendiri, ya…..tuhan cobaan apalagi yang engkau berikan kepada aku.“Rahma…………………….”jerit histerisku,aku langsung tak sadarkan diri karena kaget melihat sahabatnya kecelakaan yang mengenaskan ini.Setelah ku sadar ku langsung lari-lari ketempat Rahma berada,kemudian Rahma mengatakan sedikit kata untukku.“Vi,maafkan aku,low aku punya salah sama kamu selama ini.”“Kamu gak punya salah sama aku,tapi aku yang punya salah sama kamu Rah”.“Nanti low aku sudah meninggal,kamu dan Mia,harus tetap setia seperti dulu lagii,jangan  terpisahkan walau ajal menjemput seperti kita ini”.“Kamu jangan bilang seperti itu Rah,kamu pasti kuat.”“Gak Vi,aku udah gak kuat lagi,jaga Dana baik-baik,ku ikhlas melepaskann cintaku buat Dana untukmu ”.“Tapi,Rah”.“Sudahlah,ku akan simpan dan ku ingat semua kebaikan dan akan kuukir namamu dihatiku.”Kemudian Rahma dibawa ke RS Harapan Bangsa napas sesak Rahma muncul.Apa yang terjadi pada Rahma?...Tapi apa yang ku dengar dari dokter,yaitu kata-kata yang tak patut disampaikan kepadaku.“Rahma sudah di panggil oleh sang kuasa”“Gak,mungkin dok?”.“Kami sudah berusaha ternyata Rahma tidak bisa tertolong,Tapi Tenang,kami akan menyelidiki dari penyebab semua ini”.Kemudian aku tak sanggup melakukan apa-apa hanya menangis dan menangis.“Dan,apakah penyebab ini semua adalah surat yang kamu berikan kepada gw Dan?”.“Kamu jangan berpikir kaya gitu dulu”.“Tapi,seandainya ea……….berarti aku pembunuh dong”.“Vi,jangan bilang kaya gitu,aku jadi merasa salah juga”.Datanglah Mia dan keluarganya Rahma,kemudian aku langsung memeluk mamahnya Rahma.“Tante maafin Via”.“Sudah sayang,jangan meratapi seperti itu,bagaimana keadaan Rahma”.kata Tante Sinta.Ternyata Tante Sinta mamahnya Rahma belum tau kalau anaknya sudah di cabut nyawanya oleh malaikat izroil.Sungguh mengenaskan apabila ia mandengarkan kata-kata itu.“Tante,Rahma sudah gak ada”.“Maksud kamu apa?”“Maksudnya Via,nyawanya Rahma sudah tidak bisa tertolong lagi Tante”.kata Dana“Gak mungkin,pasti kalian salah lihat”.“Tante lihat sendiri saja”kata Dana“Kamu jangan ngarang Dan,Jangan buat kita semua panik”.Aku tak sanggup mengatakan sepatah katapun kepada tante Sinta.Air mataku bercucuran membanjiri semua wajahku.Ku tak rela ditinggalkan Rahma.Apakah ini yang terbaik untuk ku??.Rahma kenapa engkau meninggalkan aku.Aku sadar kamu seperti ini gara-gara aku,pasti kamu membaca surat dari Dana,dan waktu itu pula pasti kamu mau menemui ku tapi kamu sudah dicabut nyawa duluan.Tapi,aku akan ingat kata-kata terakhir darimu dan akan selalu ku ukir namamu Rahma di dalam hatiku.Semoga persahabatanku dengan kamu serta Mia juga kan tetap abadi selamanya,,aaaammmiinnnn……walaupun ajal telah menjemputmu Rahma.Hidupku tak lagi indah sudah dua kali ku merasakan seperti ini dulu ditinggal oleh pacarku dan sekarang ditinggal sahabatku yang ku sayang.Rasanya lebih baikku ikut mereka kesurga.
CERPEN Romansa Di Atas Awan

Hatinya dirinding ketakutan. Dee ingin mengejar ketakutan itu sampai dia tahu hidupnya masih punya harapan.Langit masih mendung. Bintang belum juga tampak untuk dilihat. Dee mengajakku melintasi padang ilalang, menelusuri jalan becek yang sore tadi diguyur hujan.’’Kita mau kemana?” tanyaku dengan nada heran.’’Ayolah! Ikut aja”.Kakiku mulai kelelahan mengikuti irama langkah Dee. Baru kali ini aku melihat Dee yang penuh semangat. Penasaran membuatku juga bersemangat untuk terus berjalan. ’’Setelah sampai kita akan menemukan keragaman jiwa yang pernah dibungkam oleh kesepian.”Aku bertambah heran. Sesuatu yang dimaksud Dee bukanlah hal yang mustahil untuk ditanyakan. Di perbukitan ini, tidak mungkin ada manusia yang berani naik dalam keadaan seperti ini. Jalannya licin. Batu kecil dan besar menganga, siap memangsa kaki yang menginjaknya. Tidak menutup kemungkinan jka ular juga siap mematuk. Namun Dee membuktikan bahwa dirinya bisa melalui itu. ’’Tolol” umpatku dalam hati. Aku sudah tidak sanggup berjalan lagi meski semangat itu menggebu. Jari kakiku sudah menjadi korban keganasan batu alam. Sayatan kecil disertai percikan darah membuatku engah untuk melanjutkan perjalanan. Dee melihat luka dikakiku. Dia malah tertawa mengejek.’’Kamu memang gak pernah tahu penderitaan orang lain” ungkapku sembari menahan kesakitan.Dee tak henti mengejekku. Muuuach. Sesuatu mengenai keningku. Perasaanku berubah drastis. Ciuman itu…’’Kita hampir sampai” ucapnya.Aku masih terpaku dengan hadiah yang pertamakali Dee berikan. Dunia ini seakan menjadi perlintasan antara aku dan Dee. Apa yang aku rasakan saat ini bukanlah sebuah perasaan kosong. Dee telah berbuat apa yang belum aku sangka sebelumnya. Ciuman yang sangat spesial bagiku.Dee manarik tanganku. Dari jarak 15 meter bukit maya sudah terlihat. Kami kembali melanjutkan perjalanan.’’Kamu yakin akan menemukan keindahan setelah ini” tanyaku lagi.’’Bawel. Nanti lihat aja sendiri”.Aku terdiam. Barangkali benar. Keindahan itu sudah hampir tampak. Cahaya gemilang berpijar dari atas bukit maya. Itukah yang dimaksud Dee dengan dunia di atas awannya. Aku tak sabar lagi untuk sampai ke bukit itu. Bersama Dee aku menemukan sebuah dunia baru. Dunia yang hanya Dee yang tahu keberadaannya. Dan sekarang aku juga tahu. Dee semakin erat menggenggam tanganku. Mendung sudah hilang, berganti gemerlap bintang-bintang. Kami sudah menginjakkan kaki di atas bukit Maya. Dee… kau adalah wanita yang beda.                                                   * * * *
Di bukit maya, Dee pertamakali bertemu dengan Kinnara*1 . Dia mengajak Dee terbang mengelilingi indahnya surga. Dia juga banyak bercerita tentang seorang bidadari yang ingin keluar dari kungkungan Tuhan. Bidadari itu meminta pada Tuhan agar diberikan satu perasaan, yaitu cinta. Tuhan murka mendengar permintaan bidadari itu. Bidadari tetaplah bidadari yang harus tunduk pada aturan kerajaan Tuhan. Dia tak diberikan perasaan apapun kecuali melaksanakan titah sang raja. Bidadari itu kabur ke dunia. Dia memberontak pada aturan. Lalu, Tuhan mengutuknya menjadi seorang gadis yang malang. Gadis itu terdampar di sebuah bukit yang gersang, sepi, dan jauh dari permukiman. Pertamakali gadis itu tak tahu apa yang hendak dilakukan. Ia menemukan pohon kecil yang tumbuh. Dengan cinta yang dimilikinya, ia memelihara pohon itu.Bertahun-tahun gadis itu berada di atas bukit. Pohon yang dirawat juga tumbuh besar, sehingga dia membuat tempat tinggal di bawahnya. Gadis jelamaan bidadari itu merasakan apa yang dilaluinya di bukit itu terasa hambar. Ia punya cinta, tapi tidak tahu kemana cinta itu tertambat selain kepada tumbuhan. Kembali dia bertanya pada Tuhan tentang takdirnya sebagai manusia. Namun kali ini Tuhan tak mengindahkan permintaannya untuk diberikan seorang yang bisa mendampingi dirinya. Ia tak percaya lagi pada Tuhan. Tuhan pun bertambah murka. Kemudian Tuhan memberikan dua pilihan padanya. Ia kembali ke surga sebagai hamba sahaya atau tetap berada di atas bukit tanpa ditemani seorang manusia. Gadis itu tetap dengan pilihannya untuk tetap tinggal di bukit itu walau dia harus sendiri. Dengan keikhlasan serta resiko yang harus ditanggungnya, ia menghabiskan waktu hidupnya di bukit maya. Cinta yang dimiliki gadis menjelma menjadi gumpalan awan disertai bintang-bintang. Gadis itu oleh penduduk sekitar dinamakan Maya, sehingga bukit itu dinamakan bukit maya. Tiap malam, bukit itu bersinar terang. Tidak semua orang bisa melihat keindahannya, cuma jiwa sepi yang bisa menikmati keindahannya. Begitulah cerita Kinnara tentang perjalanan bidadari kepada Dee.                                                                                               * * * *
Kami melepas lelah. Setelah hampir 2 jam berjalan, apa yang ingin ditunjukkan Dee sangat menakjubkan. Tempat menepi dari kegundahan, keresahan, dan perasaan haus akan bersama dengan diri sendiri bisa kutemukan disini.’’Apa yang kamu lihat ini belum apa-apa”, Dee menerawang pada bekas petang yang tersisa. Bulan sabit mulai meninggi. Kabut bergumul dengan alam, memberi hawa dingin bagi kami. ’’Bukit ini masih menyisakan kenangan”’’Dee sering kesini?”’’Tubuhku sudah tidak mengizinkan lagi”’’Maksudmu apa Dee?’’’’Tak ada yang lebih mengerti keadaan ini dari pada diri sendiri”. Kali ini Dee ingin menerjemahkan semua perasaannya. Dee memetik setangkai bunga, dan memberikannya padaku. Bunga itu hampir layu. Aku kembali bertanya pada diri sendiri kenapa Dee tidak memetik bunga yang baru mekar di sebelahnya. Sikap Dee memang membuatku heran. Selama perjalanan dia membuat peristiwa yang kurasa janggal untuk dilakukannya. Dia bukan Dee yang aku kenal. Malam ini sikapnya sangat beda, mulai dari mencium keningku, membuatku kesal, bahkan semangatnya untuk mencapai bukit ini begitu besar.’’Kamu kenapa, Dee?”Dee cekikikan. Benar dugaanku, sikapnya mulai aneh.”Nikmati saja dunia ini. Bukanlah kini semua yang ada bersamaku punya tujuan. Termasuk kamu. Selama masih ada waktu, kita bisa mencapai tujuan itu. Namun sayang, aku sudah tidak punya waktu untuk mencapai tujuanku sendiri.””Kamu itu aneh Dee?”Sambil tertawa ia memegangi kedua pundakku ”Apanya yang aneh. Lihatlah mataku. Air mataku tidak akan mengalir, karena aku masih punya waktu untuk mengenang tempat ini. Setelahnya aku akan pergi.”Gaya bicara Dee semakin ngelantur. Peristilahan yang diucapkannya menambah kejenuhanku untuk berpikir.”Kamu mau kemana? Mati?” ejekku. Dee menertawaiku sambil menepuk pundakku.”Jika kematian terjadi malam ini, aku siap. Mungkin waktuku sudah tidak banyak lagi.”Kami terkesiap oleh hempasan angin. Suara di sekitar kami hening. Kami tidak berbuat apa-apa. Kami duduk berpaku lutut, memandangi alam berjumawa pada keadaan. Aku melihat Dee. Penampilannya yang tomboy kadang membuatku bosan mewanti-wanti untuk merubah penampilan seperti wanita pada umumnya. Malam ini ada cahaya seakan keluar dari tubuh Dee. Begitu terang, mengalahkan semua cahaya di bukit ini.”Dee…”Tiba-tiba tubuh Dee terkapar. Ia pingsan. Wajahnya pucat. Tubuhnya demam. Aku berteriak. Aku mencoba melakukan sesuatu yang bisa aku lakukan demi menolongnya. Pikiranku langsung tertuju pada tas ransel miliknya. Aku mencari sesuatu di dalamnya, entah itu obat-obatan atau barang lainnya. Dan aku menemukan sebuah bungkusan kecil, sepertinya berisi obat-obatan.”Dee bangunlah.” Ia tak bereaksi. Demamnya semakin tinggi. Aku membuka bungkusan itu, dan ternyata….”Obat ini ??”Aku tidak percaya. Dee mengkonsumsi obat-obatan ini. Obat-obatan yang pernah aku belikan untuk Vivid. Dee mengidap penyakit….!”Arggghhh.. kenapa harus terulang lagi. Kejadian 3 tahun lalu kenapa harus dialami lagi oleh orang terdekatku”.Dengan sisa tenaga yang aku miliki, tubuh Dee kugendong. Aku berlari sekencang mungkin melewati semak, menerobos padang ilalang, dan menghancurkan ranjau-ranjau perbukitan. Dee harus diselamatkan. Sebagai teman dekatnya aku sangat menyesal, karena tidak tahu keadaannya. Apa lagi mengenai sakit yang diderita. Aku ini teman tak berguna. Dee, maafkan aku. Kamu tidak sendiri, masih ada aku yang setia menemanimu. Kita adalah dua insan yang berkarakter sama. Sifat kita introvert. Kita punya dunia sendiri. Dunia yang kita cipta sendiri. Bertahanlah Dee. Kita hampir sampai di permukiman penduduk. Kamu akan baik-baik saja.                                                                                       
  * * *
Dee koma, ia terbaring di ruang Anggrek RS. Cipta Medika. Mukanya pucat. Harapan dan keyakinannya mengecap dalam pusaran tubuh lemahnya. Dia bermain sendiri dalam dunianya. Saya yakin Dee tidak koma, tapi dia menghampiri ruang angannya. Setelah semalam dokter melakukan kolrposkopi*2 , keadaanya semakin membaik. Dua orang pemuda datang membesuk Dee. Aku berada di luar kamar mempersilahkan mereka masuk. Di dalam kamar, ibu Dee sedang menunggu anaknya siuman.”Anda temannya?” sapanya. Aku sedikit kesal dengan sapaannya. Nada bicaranya tidak sopan.”Betul” jawabku sekenanya.Tampak salah satu pemuda sudah akrab dengan keluarga Dee. Dia mungkin punya kedekatan emosinal dengan mereka. Aku cuma bisa menyaksikan dia akrab berbincang-bincang dengan ibunya Dee. ”Siapa dia” tanyaku pada diri sendiri.Aku ingin acuh pada pertanyaanku tentang jati diri pemuda itu. Aku ingin berhenti bertanya, tapi tidak bisa. Mungkinkah aku cemburu pada dia. Tidak mungkin. Aku dan Dee adalah sahabat, tidak lebih. Kedatangan pemuda itu membuat perasaanku risau. Padahal aku tidak punya ikatan apa-apa dengan Dee selain dari pada sahabat bermain dan bercanda.Hidup Dee memang penuh dengan rahasia. Aku mengenalnya baik, dan sampai sekarang tidak bisa mengerti keadaannya. Dee sakit pun aku tidak pernah tahu. ”Dia masih terbaring” ucapnya padaku.”Keadaan yang mengharuskan dia begitu” balasku.”Setahun silam aku meninggalkan dia. Dia begitu spesial bagiku. Kami berbeda. Dee sangat mencintaiku, begitu pula denganku”.”Cinta itu kadang memilukan” ”Ya, karena itu aku meninggalkan Dee. Aku tidak bisa melanjutkan hubungan kami karna kami memang berbeda.””Berbeda dari apa?Kamu meninggalkan dia karena sakit kan?””Tepat. Aku tidak mau menjalani cinta jika suatu saat ditinggal mati”.”Brengsek. Kenapa kamu sekarang kesini?”Dia diam. Lorong rumah sakit menjadi ajang adu argumen antara kami.”Semua telah terjadi. Penyesalan tiada arti. Hidup ini adalah pilihan, dan aku memilih untuk seseorang yang lebih kucintai. Aku kesini karena aku masih mencintai Dee”Hatiku langsung bergemuruh. Aku tak menyangka masih ada seorang seperti dia. Meninggalkan kekasihnya dengan alasan pasangannya sakit. Pemuda itu melanjutkan perkataannya.”Dee punya harapan. Dia pernah punya keinginan untuk pergi ke sebuah dunia miliknya. Dunia di atas awan. Semoga kamu bisa memenuhinya.””Dia….Dee sudah pergi ke dunia itu. Sebelum dia tertidur di atas pembaringan. Bodohnya kenapa aku tidak tahu kalau dia mengidap kanker”.”Dee sudah siuman. Dia memanggil namamu” panggil ibu Dee padaku.Aku lekas menghampiri Dee. aku ingin selalu berada di sampingnya. Tangannya bisa bergerak sedikit. Matanya sayu menatapku penuh arti. Dia tersenyum, dan akhirnya tangan itu tak bergerak lagi. ”Dee… kamu tidak akan mati hari ini. Semangatmu untuk bermain di bukit Maya akan mengalahkan sakitmu. Aku bersedia menemanimu bermain di sana, di bukit Maya yang berada di dunia di atas awan.”Air mataku mengalir. Detak jantung Dee semakin melemah. Haru ini bukan milikku saja. Ibu Dee dan pemuda yang meninggalkannya juga merasakannya. Kini, ruangan itu menjadi berkumpulnya hati yang setia bersama Dee.
CERPEN Dibawah Senyuman Hujan

Waahh...ternyata aku terlalu asyik mengerjakan beberapa kerjaan kantorku, sampai-sampai aku tidak sadar kalau diluar sana telah turun hujan deras. Ups!! spontan aku melongo kearah luar , ku hentikan jari-jariku yang dari tadi sibuk memencet-mencet tombol komputerku. Dan mulailah kedua tanganku menopang daguku. Ku lihatin air hujan yang terus menerus turun dari langit itu...dan ku resapi setiap detakan suara yang keluar dari hujan itu. Subhanallah.... suara hujan itu menenangkan fikiranku.  Dan masih dalam tatapan kagumku.... aku tersenyum tersipu malu, tiba -tiba saja hatiku berujar...aahhh....hujan itu telah mengingatkanku tentang perjalanan kasih aku dan dia. Waktu itu.... tepatnya hari weekend, kami berdua menyempatkan diri untuk berjalan-jalan walau hanya sekedar reflesing alias cuci mata. Tanpa terasa waktu terus berlalu dan mengharuskan kami untuk segera pulang. Taaapiii.... setibanya kami didepan pintu keluar, eehh...ternyata diluar hujan deras.  Kami pun saling berpandangan seolah-olah mata kami saling memberikan isyarat,"o..o..hujan...kayak mana kita mau pulang yach..??". Dengan sabar kami pun menunggu hujan itu reda sambil bercerita hal-hal yang lucu. Akhirnya hujan pun reda juga, dan kami segera beranjak dari tempat itu dan kembali pulang. Selang beberapa hari kemudian setiap kali kami jalan berdua..selalu saja hujan turun, bahkan saat kami berada tepat ditengah jalan yang kami lalui. Mau tidak mau akhirnya kami pun kebasahan. Ternyata aku maupun dia, kami sama-sama menyimpan pertanyaan yang sama pula, "kenapa yach...setiap kita jalan berdua... pasti selalu saja turun hujan". Sampailah pada suatu hari, dimana dia akan melaksanakan sidang skripsinya, dia memintaku datang untuk melihat dan memberi semangat padanya. Waktu itu hari begitu terik, seakan-akan matahari tepat berada diatas kepalaku. Dengan langkah cepat aku pergi kekampusnya berharap aku tidak ketinggalan melihatnya mepresentasikan skripsinya. Sampailah aku disana, dengan tersenyum kecil aku menoleh kearahnya berisyarat...."ayo cynk..semangat...kamu pasti bisa".  Tak terasa hari semakin sore, namun kegiatan itu belum juga berakhir bahkan akan disambung lagi setelah magrib. Entah kenapa... mataku ingin menatap langit sore itu. Waaahh...ternyata langit sudah mendung, hhhmm...sepertinya akan turun hujan lagi, fikirku". Bergegas ku menghampirinya dan berkata, "masih lama lagi yach cynk???sepertinya bakalan hujan lagi hari ini, dan bisa-bisa kita kehujanan lagi pulangnya". Dia justru membalas dengan senyuman genit, dan malah menggoda ku dengan kata-kat, "tenang cyg..kan ada payung cinta kita, hhmm..tapi suka kan kalau hujan-hujan..biar bisa sekalian mandi hujan, iya kan???". Spontan saja wajahku memerah kayak tomat. Magrib pun selesai dan kegiatan dilanjutkan kembali. Satu persatu pesertanya maju dan akhirnya selesai juga. Taaapii...tiba-tiba terdengar suara gemuruh, tak lama kemudian suara hujan menyusul. Semua orang yang ada disana pada mengomel-ngomel sendiri karena hujan turun disaat semuanya hendak pulang kerumah masing-masing. Tuh kan...beneran turun lagi hujannya, gumamku. Yaahh...sekali lagi mau tak mau kami pun menunggu hujan itu reda. Satu jam, dua jam, dan tiga jam berlalu, hujan itu belum juga reda, sementara malam semakin larut. Akhirnya kami sepakat untuk tetap pulang dengan menerobos hujan itu. kami berlari meninggalkan kampus itu menuju persimpangan untuk menunggu angkot yang akan kami naiki (maklum..saat itu kami belum punya kereta...hihihi).

Baju kami basah, badanku mulai menggigil, dan dingin semakin mencekam. Lama kami menunggu, belum juga ada angkot yang lewat. Hujan pun semakin deras, kami berdiri merapat, dengan jaket yang basah dia tetap memberi alas kepalaku, dan dia merangkulku hangat. Saat itu yang bisa kami lakukan hanya senyum-senyum, tertawa-tawa, dan sesekali saling mengejek. Sesaat kami terdiam dibawah senyuman hujan, menghitung berapa kali kami sering kehujanan. Tiba-tiba saja dia tertawa kecil, samar-samar ku dengar dia berucap "UTJAN". Aku memandanginya lalu bertanya apa artinya. Kemudian dia menjelaskan, UTJAN itu adalah HUJAN. Karena kita berdua sering kehujanan, jadi nama itu saya hadiahkan untuk cyg. Berharap saat memanggil nama itu, semua kenangan harini tidak pernah terlupakan, saat kita berdiri kedinginan dibawah senyuman hujan serta terciptanya nama UTJAN. Angkot yang kami tunggu pun akhirnya datang, dan kami segera pulang.

Buku Tentang Keperkasaan Lelaki

Category: Humor Umum

Jono sedang bosan di rumah karena selalu diomelin oleh istrinya. Akhirnya Jono memutuskan untuk ke toko buku. Karena buku yang dicarinya tidak ada, maka Jono bertanya kepada pegawai di toko buku tersebut.

Jono: "Mbak, mau tanya. Buku yang menceritakan tentang lelaki yang lebih berkuasa dari istrinya ada apa tidak?"
Pegawai: "Ada, Pak."
Jono: "Di bagian mana ya letaknya?"
Pegawai: "Di rak bagian CERITA FIKSI pak..."
Jono: "???"
Sent by: e-ketawa on Jan 22nd, 2011 | Rate it and send to friend

Pelajaran Sejarah SMA

Category: Humor Umum

Suatu ketika di kelas Sejarah waktu jaman SMA,

Siswa SMA : (sedang memutar-mutar buku sejarah dengan jari...)

Guru Sejarah : (logat Batak) "Hei, jangan kau putar-putarlah buku itu, nanti pahlawannya pusing!"
Sent by: e-ketawa on Jan 21st, 2011 | Rate it and send to friend

Senang Memiliki Pelanggan Seperti Anda

Category: Humor Umum

Pada suatu hari eorang tukang koran berkata kepada salah satu pelanggan, "Mr Smith, saya berharap saya memiliki dua puluh pelanggan seperti Anda."

"Astaga, itu bagus untuk didengar," kata Smith, "tapi saya agak heran mengingat saya tidak pernah memberikan tip dan selalu membayar terlambat."

Tukang koran itu berkata, "Aku tahu, tapi aku masih ingin dua puluh pelanggan seperti Anda. Masalahnya adalah saya sekarang memiliki seratus empat puluh!"
Sent by: e-ketawa on Jan 21st, 2011 | Rate it and send to friend

Salah Mengangkat Seterika

Category: Humor Umum

Seorang pria berjalan ke kantor, dan kedua telinganya semua dibalut. Bossmya bertanya, "Apa yang terjadi dengan telinga Anda?"

Dia mengatakan, "Kemarin saya menyetrika kemeja ketika telepon berdering dan... aku gak sengaja mengangkat seterikaan!"

Bos berkata, "Yah, itu menjelaskan untuk satu telinga, tetapi apa yang terjadi dengan telinga Anda yang lain?"

Dia mengatakan, "Yah, Ya ampun, saya mencoba menelepon dokter!"
Sent by: e-ketawa on Jan 21st, 2011 | Rate it and send to friend

Menukar Istri dengan Unta

Category: Humor Umum

Seorang pria dan istrinya bepergian di Timur Tengah. Tiba-tiba seorang pria mendekat kepada si suami, dan mengatakan, "Aku akan memberikan 100 unta untuk wanita Anda."

Setelah lama terdiam, sang suami berkata, "Dia tidak dijual."

Istrinya marah berkata, "Apa yang membuat kamu begitu lama untuk menjawab?"

Si suami menjawab, "Aku tadi sedang berusaha mencari cara untuk membawa 100 ekor unta kembali ke rumah."

NOVEL DALAM MAHRAB CINTA

Download Novel Dalam Mihrab Cinta Full Version

Sebenernya buku ini sudah terlebih dahulu terbitnya, bahkan lebih awal dari karya kang Abik yang barusan difilmkan, Ketika Cinta Bertasbih dan yang novel yang baru di terbit Bumi Cinta . Yang rada berbeda, novel ini lebih membumi, jika dibandingkan dengan karya kang Abik yang lain yang seringkali menampilkan sosok ideal tanpa cela, seperti yang kita temui di novel Ayat-Ayat Cinta ataupun di Ketika Cinta Bertasbih.

Novel Dalam Mihrab Cinta ini terdiri dari tiga cerita:

Novelet pertama Dalam Mihrab Cinta

1. Takbir Cinta Zahrana
Dalam mihrab cinta Seorang wanita bernama Zahrana, yang dulu menunda-nunda menikah. Dulu pinangan datang silih berganti, tapi dia selalu menolak karena alasan karir dan terlalu memilih. Saat usia sudah lebih 30 tahun, dia pun sadar dan akhirnya mau menikah dengan siapa saja, asal dengan laki-laki yang bisa menjadi imam yang baik untuknya. Sempat melewati berbagai rintangan untuk menuju jenjang pernikahan, terutama sejak dia menolak pinangan seorang dekan kampus yang berakhlak buruk.

Tatkala dia harus rela untuk meninggalkan karir yang telah dijalani selama ini, dan harus menempuh jalan karir yang baru sembali dia berharap dapat menemukan jodohnya, Allah mempertemukan Zahrana dengan seorang penjual kerupuk keliling. Hatinya bergejolak saat itu, ketika harus memutuskan untuk dipersunting oleh penjual kerupuk keliling. Akhirnya mantaplah hatinya dan kebahagiaan yang selama ini dia nantikan hadir. Namun Allah bertakdir lain, di malam hari pernikahannya, Zahrana dibuat shock karena sang calon pendamping hidupnya dikabarkan meninggal dunia tertabrak kereta api.

Di akhir cerita ketika Zahrana merasa tiada lagi harapan hidup, kembali dia harus memutuskan sesuatu yang maha penting bagi hidupnya, untuk menyempurnakan agamanya. Kali ini lamaran datangnya dari seseorang yang tak pernah dia perkirakan sebelumnya, yakni dari seorang mahasiswa bimbingannya. Akankah Zahrana menerima lamaran yang menurut dia ‘gila’ ini? Apa kata dunia?

Anda bisa download Novelet Takdir Cinta Zahrana di sini :

Novelet Kedua Dalam Mihrab Cinta

2. Dalam Mihrab Cinta
Dalam Mihrab cinta Syamsul Hadi yang difitnah mencuri oleh salah satu temannya di pesantren sehingga dia diusir dari pesantren. Keluarganya pun kini mencampakkan Syamsul, hingga dia memutuskan untuk hidup menyendiri mengarungi beratnya kehidupan dunia. Dia sempat benar-benar menjadi seorang pencopet karena alasan perut. Tapi berkat pertolongan Allah, dia kembali ke jalan yang benar dan namanya kembali bersih, karena pencuri sebenarnya ‘Burhan’ sudah ketahuan.

Perjalanan hidupnya untuk memperoleh hidayah Allah dengan menjadi seorang guru ngaji ternyata tidak berhenti di situ. Tawaran yang lebih menarik sebagai seorang ustad pengisi ceramah dalam acara sebuah televisi swasta mampu mengembalikan kepercayaan keluarganya terhadap Syamsul.

Cinta adalah sesuatu yang menakjubkan. Kamu tak perlu mengambilnya pada orang lain. Kamu selalu memilikinya lebih dari cukup untuk diberikan pada orang lain

Note: ini hanya petikan dari sebuah roman yang juga diberi judul yang sama, yang sedang digarap Kang Abik.

Anda Bisa Download Novelet Dalam Mihrab Cinta di sini :



Novelet Ke tiga Dalam Mihrab Cinta

3. Mahkota Cinta
Dalam Mihrab cinta Zulhadi, pemuda indonesia yang merantau ke Malaysia. Demi bisa melanjutkan kuliah ke jenjang S2, dia banting tulang bekerja siang dan malam. Sempat jatuh cinta – dengan seorang TKW yang dikenal saat perjalan dari Batam ke Malaysia – sehingga membuat dia tidak semangat bekerja dan kuliah. Tapi berkat teman-teman satu kontrakannya yang begitu peduli padanya, dengan nasehat-nasehat mereka, akhirnya dia bisa keluar dari permasalahan tersebut, dan berhasil menyelesaikan kuliahnya.

Anda bisa Download Novelet Mahkota Cinta di sini :


NB : Satu hal yang menarik dari novel Dalam mihrab cinta , karena kesemua tokoh ceritanya bukanlah tokoh yang “sesempurna” ‘ Fahri dan Aisyah di Ayat Ayat Cinta dan ‘Azzam di Ketika Cinta Bertasbih’. Mereka ada orang-orang yang sifat-sifatnya mungkin sangat mudah kita temukan di muka bumi ini.

Buat yang mau Download Full Novel Dalam Mihrab Cinta Bisa Download Di Sini :
http://www.ziddu.com/download/9422154/DalamMihrabCinta.pdf.html

mengubah suara cewek jadi cwok ataw kebalikannya


Size: 4.31 MB
License: Shareware
OS: WinXP,Windows2003,Windows Media Center Edition 2005,Windows Vista Starter,Windows Vista Home Basic,W
Publisher: Web Solution Mart

Fake Voice is a voice changer software that helps you change your voice to male, female, old, young, teen, hard, robot, shrill, or some one totally new. It helps you transform your voice to something new. Just integrate Fake Voice with your IM and do voices with your friends.
Download

novel BUMI MANUSIA


 
BUMI MANUSIA Penulis : Pramoedya Ananta Toer Tebal : 535 halaman. Penerbit : Lentera dipantara, Jakarta 2006. Pramoedya dengan indah menceritakan penderitaan kaum pribumi di bawah kolonialisme Belanda di Jawa pada akhir abad 19 dan awal abad 20. Setting cerita adalah Wonokromo, dekat Surabaya di Jawa Timur. Minke, tokoh utamanya, adalah seorang pelajar HBS , sekolah menengah Belanda yang bergengsi di jaman itu. Dia bertemu lantas berpacaran dengan Annelies Mellema, seorang gadis Indo Belanda anak Herman Mellema dengan Nyai Ontosoroh alias Sanikem. Herman Mellema pernah menjadi administratur pabrik gula Tulangan. Selanjutnya dia memilih berbisnis di Wonokromo. Meskipun orang desa, Sanikem cerdas, cekatan dan ambisius sehingga dia mampu mengelola usaha suaminya, Boerderij Buitenzorg, menjadi sebuah perusahaan peternakan yang maju pesat. Setelah lulus dari HBS Minke menikah dengan Annelies Mellema. Sayang kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Suatu hari datang Maurits Mellema, anak Herman Mellema dengan istri pertamanya di Nederland. Dia marah marah dan menuntut hak haknya yang dirasa dirampas bapaknya. Pertemuan tak terduga itu mengguncangkan Herman Mellema dan akhirnya dia lari ke alkohol dan prostitusi. Pukulan berikut tertuju kepada nyai Ontosoroh, Minke dan Annelies. Pengadilan Amsterdam tidak mengakui Ontosoroh sebagai istri dan menetapkan penyitaan harta Herman Mellema dari Ontosoroh. Mereka juga memerintahkan pengasuhan Annelies kepada Maurits dan tidak mengakui pernikahan Annelies dengan Minke. Karena itu Annelies harus dipindah ke Nederland. Vonis ini menimbulkan protes keras. Eksekusi vonis menimbulkan pertumpahan darah. Pengawal Nyai melawan dengan senjata sehingga pemerintah Belanda memakai polisi dan marsose. Akhirnya Annelies dibawa paksa ke Belanda. Pram dalam novel ini berhasil menunjukkan kejahatan kolonialisme seperti : diskriminasi ras, hukum yang kejam dan tidak adil, egois, tidak manusiawi, buta terhadap realitas sosial, tidak bermoral. Monogami juga tidak selalu lebih baik daripada poligami. Karena monogami juga hak hak Nyai diinjak injak. Kalau mereka penganut poligami maka hak hak Nyai akan dilindungi. Paling tidak dia akan diakui sebagai seorang istri. *

Lebih lanjut tentang: Bumi Manusia

Resensi Spesial Novel Terbaru Habiburrahman El Shirazy ‘Bumi Cinta’

Novel yang paling ditunggu-tunggu di tahun 2010 ini telah hadir. Lagi-lagi Kang Abik kembali membuat Indonesia harus jujur mengakui Kiai yang “nyastra” ini adalah salah satu novelis terbaik sepanjang masa. Dan Anda tak perlu terkejut jika sesaat setelah membuka sampul plastik novel, lalu mulai membaca, dan membacanya terus, hingga Anda tak bisa menghentikannya …
Novel yang bersetting musim dingin bersalju hingga awal musim semiThe Godfather yang hangat  ini dibingkai dengan cover yang apik dan unik. Dimana personifikasi nama penulis lebih ditonjolkan daripada judulnya sendiri. Sebagaimana Mario Puzo dengan The Godfather atau Omerta-nya, yang dalam cover novelnya, nama Mario Puzo lebih mendominasi atau hampir sama dengan judulnya. Itu karena kualitas penulis sudah tidak lagi berharap pada manisnya judul. Apapun judulnya, atau bahkan tanpa judul sekalipun, asalkan Habiburrahman El Shirazy, adalah kualitas nomor satu. Begitulah.
Cover novel bergambar Lapangan Merah (Red Square) lengkap dengan Gereja St. Basil Moskwa Rusia yang tengah bertabur salju. Banyak spekulasi yang mengatakan bahwa bangunan dan interior dari Cathedral of Saint Basil the Blessed atau Katedral Intersesi atau Pokrovsky Cathedral itu adalah membaw a unsur-unsur tertentu dari monumen-monumen Timur Lenk di Samarkand, atau unsur dari masjid Qolsharif di Kazan. Mungkin hal itu benar, karena bentuk kubah-kubahnya pun memang lebih mirip masjid daripada sebuah gereja. Tapi hal itu tetap menjadi spekulasi karena sampai saat ini pun bentuk asli masjid Qolsharif di Kazan tak pernah diketahui. Wallahu ‘alam.
Sedangkan foto berukuran besar Kang Abik plus senyum manisnya menghiasi sampul belakang novel ini. Jujur, cover bagian belakang novel ini begitu nyantol di hati.
Cover Belakang Bumi Cinta Novel setelah 546 halaman ini dibuka dengan suasana bandara Sheremetyevo yang tengah berselimut salju. Muhammad Ayyas, pemuda Indonesia jebolan Universitas Islam Madinah yang tengah menyelesaikan master sejarah S2 di India sengaja datang ke Moskwa untuk melakukan riset penelitian untuk tesisnya. Devid, seorang kawan lamanya membantu Ayyas untuk mencarikan apartemen yang cocok untuknya. Apartemen tua tersebut berada di Smolenskaya, yang dibangun pada zaman pemerintahan Stalin, dan tepat berhadapan dengan The White House Residence.
Sayangnya, meskipun memiliki kamar tidur sendiri dalam apartemen itu, Ayyas harus berbagi ruang tamu, dapur, dan kamar mandi dengan dua wanita cantik, Linor dan Yelena. Yang tak tanggung-tanggung, Yelena adalah pelacur high class, atheis, yang menyamar sebagai guide bagi turis-turis asing yang berkunjung ke Moskwa. Sedangkan Linor adalah jurnalis sekaligus seniman orkerstra yang piawai bermain biola, padahal sebenarnya agen Mosad.
Dari sinilah konflik demi konflik dimulai. Ayyas, seorang muslim berjuang dengan keteguhan iman melawan kondisi Moskwa yang menjunjung freesex dan kebebasan tak bertuhan. Belum lagi dengan kehadiran Doktor Anastasia Palazzo, asisten Profesor Abramov Tomskii, yang membimbing penelitian Ayyas di Moskovskyj Gosudarstevnnyj Universiteitimeni Lomonosova (GMU). Sosok cerdas nan anggun Anastasia menjadi cobaan tersendiri bagi Ayyas, yang sebenarnya Anastasia sendiri jatuh hati pada Ayyas.
Dalam novel ini, Kang Abik menyajikan adu argumentasi dua tokohnya dengan memikat, Ayyas dan Anastasia. Begitu dewasa dan berkelas. Salah satunya saat Anastasia meminta Ayyas untuk menjelaskan manfaat mempelajari Sejarah. Dan Ayyas pun menjawabnya dengan gambaran rinci bagaimana kehidupan dan perjuangan Anastasia sendiri sebelum menjadi doktor di GMU. Juga saat Ayyas yang membantah teori Nietzche yang mengatakan bahwa Tuhan telah mati, di sebuah seminar.
Hal ini tentu saja membuat keimanan kita kepada Allah semakin tebal dan bertambah, Insya Allah, juga pengetahuan tentang sejarah. Jika tak berlebihan kiranya jika saya mengatakan, seperti membaca buku ensiklopedi sejarah yang tebal dengan rasa novel yang tak membosankan.
Diceritakan saat Ayyas sepulang dari Moskovsky Soborni Mechet atau Masjid Agung Moskwa, Ayyas menjumpai Linor tengah bergumul dengan Sergei Gadotov, seorang tangan kanan Boris Melnikov, Bos gang mafia Voykovskya Bratva, di ruang tamu apartemen. Ayyas merasa jijik dan langsung masuk ke dalam kamar, lalu memutar Murattal Al Qur’an dari laptop-nya keras-keras. Terang saja Sergei tersinggung dan marah besar. Perkelahian pun tak terelakkan.
Pada bagian ini, jujur saya tersenyum-senyum sendiri, berbeda dengan novel-novel sebelumnya, kali ini Kang Abik juga menampilkan tokoh yang piawai bersilat Thifan Po Khan, semacam bela diri Muslim China. Alur tempo cerita pun Kang Abik percepat sedekimian rupa, hingga saya merasa menikmati layaknya cerita silat Kho Ping Hoo. Ciat … ciat … ciat … .
Ayyas membuat Sergei tak beradaya. Saat Linor berusaha melerai, justru Sergei memukul dan mencekiknya. Beruntung Ayyas segera menolongnya. Kali ini Sergei benar-benar sekarat. Linor membawa Sergei keluar apartemen dengan mobilnya. Linor berencana menghabisi Sergei. Tapi Sergei mati dalam perjalanan. Naluri Mosad Linor pun bereaksi. Linor melenyapkan dan mengalihkan bukti-bukti agar pembunuhan bukan seolah-olah karena Ayyas dan Linor.
Di lain kesempatan, Ayyas menyelamatkan Yelena yang nyaris mati setelah anak buah Olga Nikolayenko, mucikarinya, menganiaya Yelena dan membiarkan tak berdaya di jalan bersalju.
Namun, Boris merasa tak begitu saja percaya dengan alibi Linor. Boris pun mencurigai Linor. Melihat nyawanya terancam bahaya, Linor meminta untuk Yelena untuk meletakkan ponsel Sergei di kamar mandi Olga Nikolayenko. Dengan demikian, Boris akan menyangka Olga lah pelakunya. Akibatnya, pastilah terjadi pertempuran dahsyat antara dua mafia, Voykovskaya Bratva yang di pimipin Boris, dan Tushinskaya Bratva yang dipimpin Vladimir Nikolayenko, suami Olga Nikolayenko. Yelena pun menyetujui rencana Linor agar Yelena benar-benar terlepas dari kekangan Olga dan kehidupan kelamnya.
Rencana busuk Linor dan Ben Solomon lainnya adalah membuat alibi seolah-olah Ayyas lah pelaku bom di Hotel Metropol dengan meletakkan bahan bom dalam ransel di kamar Ayyas.
Intrik demi intrik berbau mafioso ini membuat saya seperti membaca The Godfather.
Tak hanya itu, sindiran pada Indonesia yang tak seperti Rusia dalam melestarikan cagar budayanya juga Kang Abik hadirkan dalam novel ini. Sisa-sisa bangunan Rusia di masa lalu masih terawat baik, sementara Kerajaan Majapahit, Sriwaja, dan Demak yang kondang itu tak dijumpai utuh. Juga bagaimana Rusia membangun stasiun seperti musium yang anggun dan berkelas.
Akankah Ayyas akan tergoda dengan genitnya Linor, seksinya Yelena, atau anggunnya Anastasia? Berhasilkah rencana Linor mengadu domba dua kelompok mafia itu? Berhasilkah alibi Linor dan rencana pengeboman Hotel Metropol? Apakah Yelena dapat keluar dari kehidupan kelamnya dan mempercayai kembali adanya Tuhan? Akankah pernikahan Anastasia Pallazo dan Boris Melkinov? Bagaimana pula pertunangan Ayyas dan Ainal Muna? Siapakah Linor sebenarnya? Lalu bagaimana dengan Devid? Akankah Devid kembali ke jalan yang lurus?
Wow, sungguh tak bijak rasanya jika saya menceritakan semuanya di sini. Karena Anda akan kehilangan kenikmatan novel ini seutuhnya. Itu karena Kang Abik dalam novel “Bumi Cinta” ini sungguh menyajikan kejutan-kejutan di sana-sini yang pastinya akan membuat Anda tercengang. Ditambah lagi alur yang tak mudah ditebak dengan kecepatan alur yang diatur sedemikian rupa, hingga tak terasa membosankan.
Meskipun pada akhirnya Kang Abik membuat ending yang tragis dan sedikit terbuka. Hingga menjadikan banyak pembaca yang berharap ada kelanjutan dari novel “Bumi Cinta” ini.
Dan yang paling penting sebenarnya adalah hikmah yang terkandung sebagaimana Kang Abik jelaskan dalam prolog novel ini, yakni sebuah tadabbur Firman Allah QS. Al Anfal [8]: 45-47, tentang resep mujarab yang telah Allah berikan guna menghadapi musuh-musuh iman; [1] berteguh-hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya; [2] taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan; [3] bersabarlah; dan [4] janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud ria kepada manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah.
Juga nasihat Kiai Lutfi Hakim, “Eling-elingo yo Ngger, endahe wanojo iku sing dadi jalaran batale toponing poro santri lang santri agung!”, yang artinya “Pesona wanitalah yang membuat para santri gagal bertapa!”
Akhirnya, saya membayangkan jika nantinya novel ini difilmkan, mungkin akan semegah The Godfather dan seromantis Winter Sonata.